Kalimat
motifasi ,wejangan Dalam Lirik Lagu beliau
——————————————————–
1.“Berhentilah
jangan salah gunakan, kehebatan ilmu pengetahuan untuk menghancurkan”
(Puing – album Sarjana Muda 1981)
(Puing – album Sarjana Muda 1981)
2.“Hei jangan ragu dan jangan malu,
tunjukkan pada dunia bahwa sebenarnya kita mampu”.
(Bangunlah Putra-Putri Pertiwi – album Sarjana Muda 1981)
(Bangunlah Putra-Putri Pertiwi – album Sarjana Muda 1981)
3.”Cepatlah besar matahariku,
menangis yang keras janganlah ragu, hantamlah sombongnya dunia buah hatiku, doa
kami dinadimu”.
(Galang Rambu Anarki – album Opini 1982)
(Galang Rambu Anarki – album Opini 1982)
4.“Jalan masih teramat jauh,
mustahil berlabuh bila dayung tak terkayuh”.
(Maaf Cintaku – album Sugali 1984)
(Maaf Cintaku – album Sugali 1984)
5.“Jangan kau paksakan untuk tetap
terus berlari, bila luka di kaki belum terobati”.
(Berkacalah Jakarta – album Sugali 1984)
(Berkacalah Jakarta – album Sugali 1984)
6.“Riak
gelombang suatu rintangan, ingat itu pasti kan datang, karang tajam sepintas
seram, usah gentar bersatu terjang”.
(Cik – album Sore Tugu Pancoran 1985)
(Cik – album Sore Tugu Pancoran 1985)
7.“Aku tak sanggup berjanji, hanya mampu
katakan aku cinta kau saat ini, entah esok hari, entah lusa nanti, entah”.
(Entah – album Ethiopia 1986)
(Entah – album Ethiopia 1986)
8.“Mengapa bunga harus layu?,
setelah kumbang dapatkan madu, mengapa kumbang harus ingkar?, setelah bunga tak
lagi mekar”.
(Bunga-Bunga Kumbang-Kumbang – album Ethiopia 1986)
(Bunga-Bunga Kumbang-Kumbang – album Ethiopia 1986)
9.“Ternyata banyak hal yang tak
selesai hanya dengan amarah”.
(Ya Ya Ya Oh Ya – album Aku Sayang Kamu 1986)
(Ya Ya Ya Oh Ya – album Aku Sayang Kamu 1986)
10.“Dalam hari selalu ada
kemungkinan, dalam hari pasti ada kesempatan”.
(Selamat Tinggal Malam – album Aku Sayang Kamu 1986)
(Selamat Tinggal Malam – album Aku Sayang Kamu 1986)
——————————————————–
11.“Kota
adalah hutan belantara akal kuat dan berakar, menjurai didepan mata siap
menjerat leher kita”.
(Kota – album Aku Sayang Kamu 1986)
(Kota – album Aku Sayang Kamu 1986)
12.“Jangan kita berpangku tangan,
teruskan hasil perjuangan dengan jalan apa saja yang pasti kita temukan”.
(Lancar – album Lancar 1987)
(Lancar – album Lancar 1987)
13.“Jangan ragu jangan takut karang
menghadang, bicaralah yang lantang jangan hanya diam”.
(Surat Buat Wakil Rakyat – album Wakil Rakyat 1987)
(Surat Buat Wakil Rakyat – album Wakil Rakyat 1987)
14.“Kau anak harapanku yang lahir
di zaman gersang, segala sesuatu ada harga karena uang”.
(Nak – album 1910 1988)
(Nak – album 1910 1988)
15.“Sampai kapan mimpi mimpi itu
kita beli?, sampai nanti sampai habis terjual harga diri”.
(Mimpi Yang Terbeli – album 1910 1988)
(Mimpi Yang Terbeli – album 1910 1988)
16.“Seperti udara kasih yang engkau
berikan, tak mampu ku membalas, Ibu”.
(Ibu – album 1910 1988)
(Ibu – album 1910 1988)
17.“Memang usia kita muda namun
cinta soal hati, biar mereka bicara telinga kita terkunci”.
(Buku Ini Aku Pinjam – album 1910 1988)
(Buku Ini Aku Pinjam – album 1910 1988)
18.“Dendam ada dimana mana di
jantungku, di jantungmu, di jantung hari-hari”.
(Ada Lagi Yang Mati – album 1910 1988)
(Ada Lagi Yang Mati – album 1910 1988)
19.“Hangatkan tubuh di cerah pagi
pada matahari, keringkan hati yang penuh tangis walau hanya sesaat”.
(Perempuan Malam – album Mata Dewa 1989)
(Perempuan Malam – album Mata Dewa 1989)
20.“Kucoba berkaca pada jejak yang
ada, ternyata aku sudah tertinggal, bahkan jauh tertinggal”.
(Nona – album Mata Dewa 1989)
(Nona – album Mata Dewa 1989)
——————————————————–
21.“Oh ya! ya nasib, nasibmu jelas
bukan nasibku, oh ya! ya takdir, takdirmu jelas bukan takdirku”.
(Oh Ya! – album Swami 1989)
(Oh Ya! – album Swami 1989)
22.“Wahai kawan hei kawan,
bangunlah dari tidurmu, masih ada waktu untuk kita berbuat, luka di bumi ini
milik bersama, buanglah mimpi-mimpi”.
(Eseks eseks udug udug (Nyanyian Ujung Gang) - album Swami 1989)
(Eseks eseks udug udug (Nyanyian Ujung Gang) - album Swami 1989)
23.“Api revolusi, haruskah padam
digantikan figur yang tak pasti?”.
(Condet - album Swami 1989)
(Condet - album Swami 1989)
24.“Kalau cinta sudah di buang,
jangan harap keadilan akan datang”.
(Bongkar - album Swami 1989)
(Bongkar - album Swami 1989)
25.“Kesedihan hanya tontonan, bagi
mereka yang diperkuda jabatan”.
(Bongkar - album Swami 1989)
(Bongkar - album Swami 1989)
26.“Orang tua pandanglah kami
sebagai manusia, kami bertanya tolong kau jawab dengan cinta”.
(Bongkar - album Swami 1989)
(Bongkar - album Swami 1989)
27.“Satu luka perasaan, maki puji
dan hinaan, tidak merubah sang jagoan menjadi makhluk picisan”.
(Rajawali - album Kantata Takwa 1990)
(Rajawali - album Kantata Takwa 1990)
28.“Kesadaran adalah matahari,
kesabaran adalah bumi, keberanian menjadi cakrawala, dan perjuangan adalah
pelaksanaan kata kata”.
(Paman Doblang - album Kantata Takwa 1990)
(Paman Doblang - album Kantata Takwa 1990)
29.“Mereka yang pernah kalah, belum
tentu menyerah”.
(Orang-Orang Kalah - album Kantata Takwa 1990)
(Orang-Orang Kalah - album Kantata Takwa 1990)
30.“Aku rasa hidup tanpa jiwa,
orang yang miskin ataupun kaya sama ganasnya terhadap harta”.
(Nocturno - album Kantata Takwa 1990)
(Nocturno - album Kantata Takwa 1990)
——————————————————–
31.“Orang orang harus dibangunkan,
kenyataan harus dikabarkan, aku bernyanyi menjadi saksi”.
(Kesaksian - album Kantata Takwa 1990)
(Kesaksian - album Kantata Takwa 1990)
32.“Ingatlah Allah yang
menciptakan, Allah tempatku berpegang dan bertawakal, Allah maha tinggi dan
maha esa, Allah maha lembut”.
(Kantata Takwa - album Kantata Takwa 1990)
(Kantata Takwa - album Kantata Takwa 1990)
33.“Kebimbangan lahirkan gelisah,
jiwa gelisah bagai halilintar”.
(Gelisah - album Kantata Takwa 1990)
(Gelisah - album Kantata Takwa 1990)
34.“Bagaimanapun aku harus kembali,
walau berat aku rasa kau mengerti”.
(Air Mata - album Kantata Takwa 1990)
(Air Mata - album Kantata Takwa 1990)
35.“Alam semesta menerima perlakuan
sia sia, diracun jalan napasnya diperkosa kesuburannya”.
(Untuk Bram - album Cikal 1991)
(Untuk Bram - album Cikal 1991)
36.“Duhai langit, duhai bumi, duhai
alam raya, kuserahkan ragaku padamu, duhai ada, duhai tiada, duhai cinta, ku
percaya”.
(Pulang Kerja - album Cikal 1991)
(Pulang Kerja - album Cikal 1991)
37.“Dimana kehidupan disitulah
jawaban”.
(Alam Malam – album Cikal 1991)
(Alam Malam – album Cikal 1991)
38.“Ada dan tak ada nyatanya ada”.
(Ada – album Cikal 1991)
(Ada – album Cikal 1991)
39.“Aku sering ditikam cinta,
pernah dilemparkan badai, tapi aku tetap berdiri”.
(Nyanyian Jiwa – album Swami Il 1991)
(Nyanyian Jiwa – album Swami Il 1991)
40.“Aku
mau jujur jujur saja, bicara apa adanya, aku tak mau mengingkari hati nurani”.
(Hio – album Swami Il 1991)
(Hio – album Swami Il 1991)
——————————————————–
41.“Bibirku
bergerak tetap nyanyikan cinta walau aku tahu tak terdengar, jariku menari
tetap tak akan berhenti sampai wajah tak murung lagi”.
(Di Mata Air Tidak Ada Air Mata – album Belum Ada Judul 1992)
(Di Mata Air Tidak Ada Air Mata – album Belum Ada Judul 1992)
42.“Mengapa
besar selalu menang?, bebas berbuat sewenang wenang, mengapa kecil selalu tersingkir?,
harus mengalah dan menyingkir”.
(Besar Dan Kecil – album Belum Ada Judul 1992)
(Besar Dan Kecil – album Belum Ada Judul 1992)
43.“Angin
pagi dan nyanyian sekelompok anak muda mengusik ingatanku, aku ingat mimpiku,
aku ingat harapan yang semakin hari semakin panjang tak berujung”.
(Aku Disini – album Belum Ada Judul 1992)
(Aku Disini – album Belum Ada Judul 1992)
44.“Jalani
hidup, tenang tenang tenanglah seperti karang”.
(Lagu Satu – album Hijau 1992)
(Lagu Satu – album Hijau 1992)
45.“Sebentar
lagi kita akan menjual air mata kita sendiri, karena air mata kita adalah air
kehidupan”.
(Lagu Dua – album Hijau 1992)
(Lagu Dua – album Hijau 1992)
46.“Kita
harus mulai bekerja, persoalan begitu menantang, satu niat satulah darah kita,
kamu adalah kamu aku adalah aku”.
(Lagu Tiga – album Hijau 1992)
(Lagu Tiga – album Hijau 1992)
47.“Kenapa
kebenaran tak lagi dicari?, sudah tak pentingkah bagi manusia?”
(Lagu Empat- album Hijau 1992)
(Lagu Empat- album Hijau 1992)
48.“Kenapa
banyak orang ingin menang?, apakah itu hasil akhir kehidupan?”.
(Lagu Empat- album Hijau 1992)
(Lagu Empat- album Hijau 1992)
49.“Anjingku
menggonggong protes pada situasi, hatiku melolong protes pada kamu”.
(Lagu Lima – album Hijau 1992)
(Lagu Lima – album Hijau 1992)
50.“Biar
keadilan sulit terpenuhi, biar kedamaian sulit terpenuhi, kami berdiri menjaga
dirimu”.
(Karena Kau Bunda Kami – album Dalbo 1993)
(Karena Kau Bunda Kami – album Dalbo 1993)
——————————————————–
51.“Apa
jadinya jika mulut dilarang bicara?, apa jadinya jika mata dilarang melihat?,
apa jadinya jika telinga dilarang mendengar?, jadilah robot tanpa nyawa yang
hanya mengabdi pada perintah”.
(Hura Hura Huru Hara – album Dalbo 1993)
(Hura Hura Huru Hara – album Dalbo 1993)
52.“Tertawa
itu sehat, menipu itu jahat”.
(Hua Ha Ha – album Dalbo 1993)
(Hua Ha Ha – album Dalbo 1993)
53.“Nyanyian
duka nyanyian suka, tarian duka tarian suka, apakah ada bedanya?”
(Terminal – single 1994)
(Terminal – single 1994)
54.“Waktu
terus bergulir, kita akan pergi dan ditinggal pergi”.
(Satu Satu – album Orang Gila 1994)
(Satu Satu – album Orang Gila 1994)
55.“Pelan-pelan
sayang kalau mulai bosan, jangan marah-marah nanti cepat mati, santai sajalah”.
(Menunggu Ditimbang Malah Muntah – album Orang Gila 1994)
(Menunggu Ditimbang Malah Muntah – album Orang Gila 1994)
56.“Mau
insaf susah, desa sudah menjadi kota”.
(Menunggu Ditimbang Malah Muntah – album Orang Gila 1994)
(Menunggu Ditimbang Malah Muntah – album Orang Gila 1994)
57.“Pertemuan
dan perpisahan, dimana awal akhirnya?, dimana bedanya?”.
(Doa Dalam Sunyi – album Orang Gila 1994)
(Doa Dalam Sunyi – album Orang Gila 1994)
58.“Jika
kata tak lagi bermakna, lebih baik diam saja”.
(Awang Awang – album Orang Gila 1994)
(Awang Awang – album Orang Gila 1994)
59.“Bagaimana
bisa mengerti?, sedang kita belum berpikir, bagaimana bisa dianggap diam?,
sedang kita belum bicara”.
(Awang Awang – album Orang Gila 1994)
(Awang Awang – album Orang Gila 1994)
60.“Aku
bukan seperti nyamuk yang menghisap darahmu, aku manusia yang berbuat sesuai
aturan dan keinginan”.
(Nasib Nyamuk – album Anak Wayang 1994)
(Nasib Nyamuk – album Anak Wayang 1994)
——————————————————–
61.“Oh
susahnya hidup, urusan hati belum selesai, rumah tetangga digusur raksasa,
pengusaha zaman merdeka”.
(Oh – single 1995)
(Oh – single 1995)
62.“Aku
disampingmu begitu pasti, yang tak kumengerti masih saja terasa sepi”.
(Mata Hati – album Mata Hati 1995)
(Mata Hati – album Mata Hati 1995)
63.“Sang
jari menari jangan berhenti, kupasrahkan diriku digenggaman-Mu”.
(Lagu Pemanjat – album Lagu Pemanjat 1996)
(Lagu Pemanjat – album Lagu Pemanjat 1996)
64.“Lepaslah
belenggu ragu yang membelit hati, melangkah dengan pasti menuju gerbang baru”.
(Songsonglah – album Kantata Samsara 1998)
(Songsonglah – album Kantata Samsara 1998)
65.“Berani
konsekuen pertanda jantan”.
(Nyanyian Preman – album Kantata Samsara 1998)
(Nyanyian Preman – album Kantata Samsara 1998)
66.“Dengarlah
suara bening dalam hatimu, biarlah nuranimu berbicara”.
(Langgam Lawu – album Kantata Samsara 1998)
(Langgam Lawu – album Kantata Samsara 1998)
67.“Matinya seorang penyaksi bukan
matinya kesaksian”.
(Lagu Buat Penyaksi – album Kantata Samsara 1998)
(Lagu Buat Penyaksi – album Kantata Samsara 1998)
68.“Bertahan hidup harus bisa
bersikap lembut, walau hati panas bahkan terbakar sekalipun”.
(Di Ujung Abad – album Suara Hati 2002)
(Di Ujung Abad – album Suara Hati 2002)
69.“Jangan goyah percayalah teman
perang itu melawan diri sendiri, selamat datang kemerdekaan kalau kita mampu
menahan diri”.
(Dendam Damai – album Suara Hati 2002)
(Dendam Damai – album Suara Hati 2002)
70.“Berdoalah sambil berusaha, agar
hidup jadi tak sia-sia”.
(Doa – album Suara Hati 2002)
——————————————————–
(Doa – album Suara Hati 2002)
——————————————————–
71.“Harta
dunia jadi penggoda, membuat miskin jiwa kita”.
(Seperti Matahari – album Suara Hati 2002)
(Seperti Matahari – album Suara Hati 2002)
72.“Memberi
itu terangkan hati, seperti matahari yang menyinari bumi”.
(Seperti Matahari – album Suara Hati 2002)
(Seperti Matahari – album Suara Hati 2002)
73.“Jangan
heran korupsi menjadi jadi, habis itulah yang diajarkan”.
(Politik Uang – album Manusia Setengah Dewa 2004)
(Politik Uang – album Manusia Setengah Dewa 2004)
74.“Gelombang
cinta gelombang kesadaran merobek langit yang mendung, menyongsong hari esok
yang lebih baik”.
(Para Tentara – album Manusia Setengah Dewa 2004)
(Para Tentara – album Manusia Setengah Dewa 2004)
75.“Terhadap
yang benar saja sewenang wenang, apalagi yang salah”.
(Mungkin – album Manusia Setengah Dewa 2004)
(Mungkin – album Manusia Setengah Dewa 2004)
76.“Begitu
mudahnya nyawa melayang, padahal tanpa diundang pun kematian pasti datang”.
(Matahari Bulan Dan Bintang – album Manusia Setengah Dewa 2004)
(Matahari Bulan Dan Bintang – album Manusia Setengah Dewa 2004)
77.“Dunia
kita satu, kenapa kita tidak bersatu?”.
(Matahari Bulan Dan Bintang – album Manusia Setengah Dewa 2004)
(Matahari Bulan Dan Bintang – album Manusia Setengah Dewa 2004)
78.“Urus
saja moralmu urus saja akhlakmu, peraturan yang sehat yang kami mau”.
(Manusia Setengah Dewa – album Manusia Setengah Dewa 2004)
(Manusia Setengah Dewa – album Manusia Setengah Dewa 2004)
79.“Di
lumbung kita menabung, datang paceklik kita tak bingung”.
(Desa – album Manusia Setengah Dewa 2004)
(Desa – album Manusia Setengah Dewa 2004)
80.“Tutup
lubang gali lubang falsafah hidup jaman sekarang”.
(Dan Orde Paling Baru – album Manusia Setengah Dewa 2004)
(Dan Orde Paling Baru – album Manusia Setengah Dewa 2004)
——————————————————–
81.“Buktikan
buktikan!, kalau hanya omong burung beo pun bisa”.
(Buktikan – album Manusia Setengah Dewa 2004)
(Buktikan – album Manusia Setengah Dewa 2004)
82.“Dunia
politik dunia bintang, dunia hura hura para binatang”.
(Asik Nggak Asik – album Manusia Setengah Dewa 2004)
(Asik Nggak Asik – album Manusia Setengah Dewa 2004)
83.“Dewa-dewa
kerjanya berpesta, sambil nyogok bangsa manusia”.
(17 Juli 1996 – album Manusia Setengah Dewa 2004)
(17 Juli 1996 – album Manusia Setengah Dewa 2004)
84.“Tanam-tanam
pohon kehidupan, siram siram sirami dengan sayang, tanam tanam tanam masa
depan, benalu-benalu kita bersihkan”.
(Tanam-Tanam Siram-Siram – single 2006)
(Tanam-Tanam Siram-Siram – single 2006)
85.“Ada
apa gerangan mengapa mesti tergesa gesa, tak bisakah tenang menikmati bulan
penuh dan bintang”.
(Haruskah Pergi – 2006)
(Haruskah Pergi – 2006)
86.“Persoalan
hidup kalau diikuti tak ada habisnya, soal lama pergi soal baru datang”.
(Selancar – 2006)
(Selancar – 2006)
87.“Jaman
berubah perilaku tak berubah, orang berubah tingkah laku tak berubah”.
(Rubah – album 50:50 2007)
(Rubah – album 50:50 2007)
88.“Satu
hilang seribu terbilang, patah tumbuh hilang berganti”.
(Pulanglah – album 50:50 2007)
(Pulanglah – album 50:50 2007)
89.“Hidup ini indah berdua semua
mudah, yakinlah melangkah jangan lagi gelisah”.
(KaSaCiMa – album 50:50 2007)
(KaSaCiMa – album 50:50 2007)
90.“Tak ada yang lepas dari
kematian, tak ada yang bisa sembunyi dari kematian, pasti”.
(Ikan-Ikan – album 50:50 2007)
(Ikan-Ikan – album 50:50 2007)
——————————————————–
91.“Ada kamu yang mengatur ini
semua tapi rasanya percuma, ada juga yang janjikan indahnya surga tapi neraka
terasa”.
(Cemburu – album 50:50 2007)
(Cemburu – album 50:50 2007)
92.“Hukum alam berjalan menggilas
ludah, hukum Tuhan katakan “Sabar!”.
(Kemarau – uncassette)
(Kemarau – uncassette)
93.“Yang pasti hidup ini keras,
tabahlah terimalah”.
(Joned – uncassette)
(Joned – uncassette)
94.“Oh negeriku sayang bangkit
kembali, jangan berkecil hati bangkit kembali”.
(Harapan Tak Boleh Mati – uncassette)
(Harapan Tak Boleh Mati – uncassette)
95.“Oh yang ditinggalkan tabahlah
sayang, ini rahmat dari Tuhan kita juga pasti pulang”.
(Harapan Tak Boleh Mati – uncassette)
(Harapan Tak Boleh Mati – uncassette)
96.“Tuhan ampunilah kami, ampuni
dosa-dosa kami, ampuni kesombongan kami, ampuni bangsa kami, terimalah
disisi-Mu korban bencana ini”.
(Saat Minggu Masih Pagi – uncassette)
(Saat Minggu Masih Pagi – uncassette)
97.“Nyatakan saja apa yang terasa
walau pahit biasanya, jangan disimpan jangan dipendam, merdekakan jiwa”.
(Nyatakan Saja – uncassette)
(Nyatakan Saja – uncassette)
98.“Usiamu tak lagi muda untuk
terus terusan terjajah, jangan lagi membungkuk bungkuk agar dunia mengakuimu”.
(Merdeka – uncassette)
(Merdeka – uncassette)
99.“Kau paksa kami untuk menahan
luka ini, sedangkan kau sendiri telah lupa”.
(Luka Lama – uncassette)
(Luka Lama – uncassette)
100. “Oh Tuhan tolonglah, lindungi
kami dari kekhilafan, oh ya Tuhan tolonglah, Ramadhan mengetuk hati orang orang
yang gila perang”.
(Selamat Tinggal Ramadhan –
(Selamat Tinggal Ramadhan –
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.